Pertanyaan ini sederhana. Secara teoretis, seorang muslim akan memberikan jawaban "INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAYHI RAAJI'UUN". Sungguh, kami berasal dari Allah dan kami akan kembali kepadaNya. Tujuan hidup kami adalah mencari keridha-anNya. Allahu Ghaayatunaa...
Tapi cobalah jawaban itu kita bisikkan ke dalam relung hati kita terdalam. Kita selami kehidupan sehari-hari yang kita lalui. Seringkali ruang kesadaran kita dalam keadaan hampa. Kita melangkah, bekerja keras dan lalu memperoleh uang dari hasil kerja kita, lalu kita beristirahat. Bekerja lagi mendapat uang lagi. Lalu uang itu habis dibelanjakan untuk berbagai keperluan ...
Begitu life-cycle yang kita lalui. Kehidupan kita mengalir laksana air mengalir pada aliran sungai. "Kawa no Nagare no Youni". Begitu seperti judul sebuah lagu klasik Jepang...
Saya sampaikan perenungan ini untuk diri saya sendiri. Untuk sahabat-sahabat semua juga. Rupanya pemaknaan kehidupan ini butuh effort hati. Butuh usaha rutin tazkiyyah, pensucian, pada hati. Hanya dengan kesadaran akan tujuan hakiki kehidupan, kita akan melangkah pasti dalam kehidupan ini.
Yang kedua, selain effort yang sifatnya individual, kita rupanya terus perlu ada dalam komunitas yang punya misi besar dalam hidup. Komunitas yang senantiasa berwasiat, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran untuk mengusung kebenaran itu.
Jadi, untuk setiap hari yang kita lalui, mari kita selalu bertanya kepada diri kita ... "FA 'AYNA TADZHABUUN..??" Maka sedang melangkah ke manakah kita..? Pastikan jawaban dari pertanyaan itu muncul dari lubuk hati kita yang paling dalam. Di sana ada kejujuran dan kekhusyu'an hati.
Jazaakallah Khayran...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar