Rabu, 18 Mei 2011

Segenggam Hati ....

Ditingkahi suara gemericik air hujan, semakin lengkap suasana malam ini. Temaramnya lampu-lampu rumah, membuat bayangan air hujan menjadi sehelai tirai yang menjuntai dari langit. Kecipak air yang menyentuh tanah kering seharian, menciumi rumput yang menggeliat dalam kebasahannya, seakan mengingatkanku. Hati ini perlu emulsi untuk bisa tetap sehat dan terjaga dari kekeringan. Hati yang kering kerontang jelas hanya akan membuat diri semakin layu dan akhirnya mati. Meranggas seperti daun-daun jati di musim kemarau.


Ya Allah..
Ada kalanya hati ini dengan nakalnya berubah menjadi sesuatu yang sangat panas, mudah terbakar dan mengepul menjadi asap yang membubung tinggi. Namun ada kalanya hati ini pun seperti sebongkah tanah liat yang lembek. Mudah dibentuk dan bersahabat, tergantung bagaimana kita ingin membuatnya menjadi seperti apa.

Ya Allah..
Jika ada sesuatu yang salah dengan hatiku, entah itu kebencian, prasangka, iri maupun dengki, kiranya siramlah dengan air-Mu. Buatlah hatiku menjadi dingin dan sejuk, seperti sejuknya air hujan sehari yang datang menghapus kemarau panjang.
Jadikanlah hati ini perhiasan diri yang membawa kebaikan dan keselamatan. Semoga hati ini senantiasa berlumur dzikir, sebagaimana air hujan-Mu selalu dapat menghilangkan noda dan lumpur yang melekat di kakiku. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar